Jumat, 23 Desember 2011

Al Barr


(ditulis oleh: Al-Ustadz Qomar, ZA)

Salah satu Asma`ul Husna adalah Al-Barr الْبَرُّ berdasarkan firman Allah l:
إِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيمُ
“Dialah Al-Barr, Maha Penyayang.” (Ath-Thur: 28)
Adapun maknanya adalah:
q Al-Lathif bi ‘Ibadihi: Yang menyampaikan kepada hamba-Nya maslahat mereka dengan lembut dan baik, dari jalan di mana mereka tidak merasakannya (Shifatullah, hal. 223). Demikian ditafsirkan oleh Ibnu ‘Abbas c (Tafsir Al-Qurthubi, 17/70) dan Ibnu Jarir Ath-Thabari t dalam tafsirnya.
q Al-’Uthuf ‘ala ‘Ibadihi: Yang belas kasih terhadap hamba-Nya dengan kebaikan dan kelembutan-Nya. Demikian ditafsirkan oleh Ibnul Atsir t dalam Jami’ul Ushul. (Shifatullah, hal. 223)
q Yang banyak kebaikan dan karunia-Nya. Demikian ditafsirkan oleh Ibnul Qayyim t dalam Nuniyyah.
q Al-Muhsin: Yang berbuat kebaikan. Demikian tafsiran Al-Alusi t.(Ruhul Ma’ani, 19/449)
q Yang jujur dalam janji-janji-Nya kepada para hamba-Nya. Demikian ditafsirkan Ibnu ‘Abbas dan Ibnu Juraij. (Tafsir Al-Qurthubi, 17/70)

Asy-Syaikh As-Sa’di t mengatakan: “Di antara nama-nama Allah l adalah Al-Barr, Al-Wahhab, Al-Karim, yang meliputi seluruh alam semesta dengan kebaikan-Nya, pemberian-Nya, dan kemurahan-Nya. Dialah yang memiliki keindahan dan selalu memberi kebaikan, Maha Luas pemberian-Nya. (Di antara) sifat-Nya adalah kebaikan, dan buah dari sifat ini adalah seluruh nikmat yang lahir maupun yang batin, sehingga tidak satu makhluk pun lepas dari kebaikan-Nya walau sekejap mata. Dan nama-nama ini menunjukkan keluasan rahmat-Nya dan pemberian-Nya yang menyeluruh pada segala yang ada, sesuai dengan hikmah Allah l. Dan kebaikan Allah l terbagi menjadi dua, yang bersifat umum dan yang bersifat khusus.
Yang umum tertera dalam firman-Nya:
رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْماً
“Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu.” (Ghafir: 7)
وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ
“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.” (Al-A’raf: 156)
وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللهِ
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya).” (An-Nahl: 53)
Semua kebaikan ini, sama-sama didapatkan oleh orang yang baik maupun yang jahat, penduduk langit maupun penduduk bumi, makhluk yang terbebani hukum ataupun tidak.
Adapun yang khusus, adalah rahmat dan nikmat-Nya untuk orang-orang yang bertakwa, di mana Allah l berfirman:
فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَالَّذِينَ هُمْ بِآياتِنَا يُؤْمِنُونَ
“Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.” (Al-A’raf: 156)
إِنَّ رَحْمَتَ اللهِ قَرِيبٌ مِنَ الْـمُحْسِنِينَ
“Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Al-A’raf: 56)
Juga dalam doa Nabi Sulaiman q:
وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
“Dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih.” (An-Naml: 19)
Dan rahmat Allah l yang bersifat khusus inilah yang diminta oleh para nabi serta para pengikut mereka, yang membuahkan taufiq-Nya untuk beriman dan beramal shalih serta kebaikan dalam seluruh keadaan, kebahagiaan yang abadi serta keberuntungan dan kesuksesan. Dan itulah tujuan terbesar bagi para makhluk yang khusus.” (Tafsir Asma`illahi Al-Husna)

Buah Mengimani Nama Allah Al-Barr
Di antara buahnya adalah bahwa ketika kita mengimaninya dengan segala maknanya, semestinya hal itu menumbuhkan rasa syukur kepada Allah l yang telah memberikan kepada kita berbagai macam karunia. Bahkan sebagiannya tanpa kita sadari dan tanpa kita ketahui dari mana datangnya. Itu semua Allah l berikan walau hamba dalam keadaan yang tidak diridhai Allah l. Semestinya hal ini menggugah si hamba untuk kemudian segera kembali kepada agamanya dan ketaatan kepada-Nya. Apalagi karunia-Nya kepada para hamba-Nya yang senantiasa taat kepada-Nya tentu begitu besar. Bahkan kenikmatan-Nya tidak lagi dapat dihitung oleh hamba-hamba-Nya.


Sumber Bacaan:
-Syarh An-Nuniyyah karya Muhammad Al-Harras
-Syarh Asma`ullah Al-Husna karya Sa’id Al-Qahthani, hal. 64, 223
-Tafsir Al-Qurthubi, 17/70
-Tafsir Ruhul Ma’ani karya Al-Alusi, 19/449
-Tafsir Asma`illahi Al-Husna, karya As-Sa’di

Tidak ada komentar:

Posting Komentar